CATECHISM OF SAINT PIUS X

 

The Dispositions necessary to Receive Holy Communion worthily

 
32 Q. Does the sacrament of the Eucharist always produce its marvellous effects in us?
A. The sacrament of the Eucharist produces its marvellous effects in us when it is received with the requisite dispositions
 
33 Q. What conditions are necessary to make a good Communion?
A. To make a good communion three conditions are necessary: (1) To be in the grace of God (2) To be fasting from midnight until the moment of Holy Communion; (3) To know what we are about to receive, and to approach Holy Communion devoutly.
[The fast from midnight was the old Eucharistic discipline. In view of evening Masses which became more frequent at his time, Pope Pius XII gave permission to reduce the fast to three hours for solid food and alcoholic drink, and to one hour for non-alcoholic drink (Christus Dominus, 6 Jan. 1953). Later, Pope Paul VI reduced the fast to one hour for everything (see 1983 Code #919). This last regulation practically reduces fasting to nothing! Thus the faithful are encouraged to follow the old rules of fast for morning Masses, and Pope Pius XII's regulations for later Masses, keeping the spirit of the Church as Pope Pius XII wrote: "We intend by this Apostolic Letter to confirm the full force of the law and custom concerning the Eucharistic fast; and We also wish to remind those who are able to comply with that law, that they diligently continue to do so, so that only those who need these concessions may make use of them, according to their need.' (Ibid.)]
 
34 Q. What is meant by being in the grace of God?
A. To be in the grace of God means to have a pure conscience And to be free from every mortal sin.
 
35 Q. What should one who knows that he is in mortal sin do before receiving Communion?
A. One who knows that he is in mortal sin must make a good confession before going to Holy Communion, for even an act of perfect contrition is not enough without confession to enable one who is in mortal sin to receive Holy Communion properly.
 
36 Q. Why does not even an act of perfect contrition suffice to enable one who knows he is in mortal sin to go to Communion?
A. Because the Church, out of respect for this sacrament, has ordained that no one in mortal sin should dare to go to Communion without first going to confession.
 
37 Q. Does he who goes to Communion in mortal sin receive Jesus Christ?
A. He who goes to Communion in mortal sin receives Jesus Christ but not His grace; moreover, he commits a sacrilege and renders himself deserving of sentence of damnation.
 
38 Q. What sort of fast is required before Communion?
A. Before communion there is required a natural fast which is broken by taking the least thing by way of food or drink.
 
39 Q. If one were to swallow a particle that had remained between the teeth, or a drop of water while washing, might he still go to Communion?
A. If one were to swallow a particle that had remained between the teeth, or a drop of water while washing, he might still go to Communion, because in both cases these things would either not be taken as food or drink, or they would have already lost the nature of either.
 
40 Q. Is it ever allowed to go to Communion after having broken the fast?
A. To go to Communion after having broken the fast is permitted to the sick, who are in danger of death, and to those who on account of prolonged illness have received a special dispensation from the Pope. Communion given to the sick in danger of death is called viaticum, because it supports them on their way from this life to eternity.
 
41 Q. What is meant by the words: To know what we are about to receive?
A. To know what we are about to receive means to know and firmly believe what is taught in Christian doctrine concerning this sacrament.
 
42 Q. What do the words: To receive Holy Communion with devotion mean?
A. To receive Holy Communion with devotion means to approach Holy Communion with humility and modesty in person And dress; and to make a preparation before, and an act of thanksgiving after, Holy Communion.
 
43 Q. In what does the preparation before Communion consist?
A. Preparation before Communion consists in meditating for some time on Whom we are about to receive, and on who we are; and in making acts of faith, hope, charity, contrition, adoration, humility, and desire to receive Jesus Christ.
 
44 Q. In what does the thanksgiving after Communion consist?
A. Thanksgiving after Communion consists in keeping ourselves recollected in order to honour the Lord who is within us; renewing our acts of faith, of hope, of charity, of adoration, of thanksgiving, of offerings, and of requests, especially for those graces which are most necessary for ourselves and for those for whom we are bound to pray.
 
45 Q. What should we do during the day on which we have received Communion?
A. During the day on which we have received Communion we should remain as recollected as possible, occupy ourselves in works of piety, and discharge the duties of our state with greater diligence.
 
46 Q. How long does Jesus Christ abide within us after Holy Communion?
A. After Holy Communion Jesus Christ abides within us by His grace as long as we commit no mortal sin; and He abides within us by His Real Presence until the sacramental species are consumed.
 
 
❤ Terjemahan (versi admin - silakan jika ingin menerjemahkan sendiri) ❤
 

Disposisi yang diperlukan untuk Menerima Komuni Suci dengan layak

 
32 T. Apakah sakramen Ekaristi selalu menghasilkan efek yang luar biasa dalam diri kita?
A. Sakramen Ekaristi menghasilkan efek yang luar biasa dalam diri kita ketika diterima dengan disposisi yang diperlukan
 
33 T. Kondisi apa yang diperlukan untuk dapat menerima Komuni dengan baik dan layak?
A. Untuk dapat menerima Komuni dengan baik dan layak, dibutuhkan tiga syarat, yaitu: (1) Berada dalam kasih karunia Allah (2) Puasa mulai dari tengah malam sampai pada saat menyambut Komuni Kudus; (3) Mengetahui dan menyadari Apa yang akan kita terima, dan kemudian, menyambut Komuni Kudus dengan sungguh-sungguh.
[Puasa mulai dari tengah malam adalah sebuah praktek kedisiplinan yang sudah sejak dahulu kala dijalankan terhadap Ekaristi. Mengingat adanya Misa yang semakin sering diadakan pada malam hari di masanya, Paus Pius XII kemudian memberi izin untuk mengurangi durasi puasa menjadi tiga jam untuk makanan padat dan minuman beralkohol, dan satu jam untuk minuman non-alkohol (Christus Dominus, 6 Januari 1953). Kemudian, Paus Paulus VI mengurangi lagi durasi puasa menjadi satu jam untuk semuanya (lihat 1983 Code #919). Aturan terakhir ini praktis mengurangi puasa sehingga sama sekali tidak seperti berpuasa! Dengan demikian umat beriman didorong untuk tetap setia mengikuti aturan kuno yang dijalankan oleh Gereja Katolik Tradisional dalam hal berpuasa untuk Misa pagi, dan peraturan Paus Pius XII untuk Misa berikutnya.
Menjaga semangat Gereja seperti yang ditulis Paus Pius XII: "Dengan Surat Apostolik ini, kami bermaksud untuk menegaskan kekuatan penuh dari hukum dan kebiasaan tentang puasa Ekaristi; dan kami juga ingin mengingatkan mereka yang mampu mematuhi hukum itu, agar mereka terus melakukannya dengan rajin, sehingga hanya mereka yang membutuhkan konsesi ini yang dapat menggunakannya, sesuai dengan kebutuhan mereka.' (Ibid.)]
 
34 T. Apa yang dimaksud dengan berada dalam kasih karunia Tuhan?
A. Berada dalam kasih karunia Tuhan berarti memiliki hati nurani yang murni dan bebas dari setiap dosa berat.
 
35 T. Apa yang harus dilakukan oleh seseorang yang mengetahui bahwa dia berada dalam dosa berat sebelum menerima Komuni?
A. Seseorang yang mengetahui bahwa ia berada dalam dosa berat harus membuat pengakuan yang baik sebelum menerima Komuni Kudus, karena bahkan tindakan penyesalan yang sempurna tidak cukup tanpa pengakuan untuk memungkinkan orang yang berada dalam dosa berat dapat menerima Komuni Kudus dengan benar.
 
36 T. Mengapa bahkan tindakan penyesalan yang sempurna tidak cukup untuk memungkinkan seseorang yang tahu bahwa dia berada dalam dosa berat untuk menerima Komuni?
A. Karena Gereja, untuk menghormati sakramen ini, telah menetapkan bahwa tidak seorang pun yang berada dalam dosa berat boleh menerima Komuni tanpa terlebih dahulu mengaku dosa.
 
37 T. Apakah dia yang pergi ke Komuni dalam dosa berat menerima Yesus Kristus?
A. Dia yang pergi ke Komuni dalam keadaan berdosa berat menerima Yesus Kristus tetapi bukan kasih karunia-Nya; melainkan hukuman.
Karena dia melakukan penistaan terhadap Kristus dan dengan demikian ia membuat dirinya sendiri layak dihukum.
 
38 T. Puasa seperti apa yang diperlukan sebelum Komuni?
A. Sebelum menerima Komuni, diperlukan puasa alami yang akan dipatahkan dengan mengkonsumsi sedikit makanan atau minuman.
 
39 T. Jika seseorang menelan partikel yang tertinggal di antara giginya, atau setetes air saat mencuci, apakah dia masih dapat menerima Komuni?
A. Jika seseorang menelan partikel yang tertinggal di antara gigi, atau setetes air saat mencuci, ia mungkin masih bisa menerima Komuni, karena kedua kasus ini tidak dianggap sebagai makanan atau minuman, karena mereka sudah kehilangan sifat keduanya.
 
40 T. Apakah diperbolehkan menerima Komuni setelah berbuka puasa?
A. Menerima Komuni setelah berbuka puasa diizinkan untuk orang sakit, yang berada dalam bahaya kematian, dan mereka yang karena penyakit berkepanjangan telah menerima dispensasi khusus dari Paus. Komuni yang diberikan kepada orang sakit dalam bahaya kematian disebut Viaticum, karena Komuni itu mendukung mereka dalam perjalanan mereka yang selanjutnya dari kehidupan ini menuju kepada kekekalan.
 
41 T. Apa yang dimaksud dengan kata-kata: Mengetahui apa yang akan kita terima?
A. Mengetahui apa yang akan kita terima berarti mengetahui dan meyakini dengan teguh apa yang diajarkan dalam doktrin Kristen mengenai sakramen Ekaristi ini.
 
42 T. Apa arti kata-kata: Menerima Komuni Kudus dengan devosi?
A. Menerima Komuni Kudus dengan devosi berarti menerima Komuni Kudus dengan kerendahan hati dan kesopanan dalam hal berpakaian; juga untuk membuat persiapan sebelum, dan sesudah – berupa ungkapan syukur setelah menerima Komuni Kudus.
 
43 T. Persiapan sebelum Komuni terdiri dari apa?
A. Persiapan sebelum Komuni terdiri dari merenungkan selama beberapa waktu tentang Siapa yang akan kita terima, dan tentang siapa kita; dan dalam melakukan tindakan iman, harapan, amal kasih, penyesalan, penyembahan, kerendahan hati, dan hasrat untuk menerima Yesus Kristus.
 
44 T. Terdiri dari apakah ucapan syukur setelah Komuni?
A. Ucapan Syukur setelah Komuni terdiri dari mengingat diri kita sendiri untuk menghormati Tuhan yang ada di dalam kita; memperbaharui tindakan iman, harapan, amal kasih, penyembahan, ucapan syukur, persembahan kita, dan permintaan kita, terutama untuk rahmat-rahmat yang paling penting bagi diri kita sendiri dan bagi mereka yang harus kita doakan.
 
45 T. Apa yang harus kita lakukan pada hari dimana kita menerima Komuni?
A. Sepanjang hari pada saat kita menerima Komuni, kita harus tetap mengingatnya sebaik mungkin, menyibukkan diri dalam pekerjaan kesalehan, dan melaksanakan tugas negara kita dengan ketekunan yang lebih besar.
 
46 T. Berapa lama Yesus Kristus tinggal di dalam kita setelah Komuni Kudus?
A. Setelah Komuni Kudus, Yesus Kristus tinggal di dalam kita oleh kasih karunia-Nya selama kita tidak melakukan dosa berat; dan Dia tinggal di dalam kita oleh Kehadiran Nyata-Nya sampai spesies sakramental habis dikonsumsi.
 
 
🔥 Mari kita hidupkan lagi tradisi berpuasa sebelum menerima Komuni Kudus mulai tengah malam sampai pada saat hendak menerima Komuni Kudus 🔥(tentunya bagi yang masih sanggup dan mampu - termasuk jika akan mengikuti Misa di sore atau malam hari.)
Dan, disinilah pentingnya kita mengaku dosa dalam Sakramen Rekonsiliasi sebelum kita menerima Komuni Kudus dalam Kurban Misa.
Catechism of St. Pius X | EWTN